Hubungan Konsumsi Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu

SUNDARI, LINA and Simbolon, Demsa and Krisnasary, Arie (2024) Hubungan Konsumsi Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Text KTI LINA bab iv v 5 agust 24 (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pendahuluan : Setiap tahun kejadian tuberkulosis meningkat. Penyakit ini menular dengan sangat cepat melalui udara saat penderita TBC batuk dan bersin. Keadaan malnutrisi atau kekurangan konsumsi karbohidrat, protein, dan lemak akan mempengaruhi daya tahan tubuh sesorang sehingga rentan terhadap penyakit infeksi termasuk tuberkulosis. Malnutrisi akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh dapat mempengaruhi manifestasi klinis tuberkulosis. Status gizi yang buruk akan meningkatkan risiko penyakit tuberkulosis paru, masalah gizi menjadi penting karena perbaikan gizi merupakan salah satu upaya untuk memutus lingkaran penularan dan pemberantasan tuberkulosis di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi zat gizi makro dengan status gizi pada penderita Tuberkulosis (TBC) di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita penyakit tubekulosis di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi. Uji yang digunakan yaitu Chi-Square. Hasil : Gambaran konsumsi karbohidrat, protein, dan lemak penderita TB paru sebagian besar dikategorikan kurang, status gizi penderita TB paru sebagian besar kurus (underweight), tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi karbohidrat dengan status gizi (p = 0,379), tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi protein dengan status gizi (p = 0,175), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi lemak dengan status gizi (p = 0,947) penderita TB paru di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara konsumsi zat gizi makro dengan status gizi penderita TB paru di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Saran dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan penyuluhan rutin pada masyarakat tentang penyakit khususnya TB paru khusus dengan ahli gizi terkait suplemen gizi dalam membantu memastikan konsumsi energi yang cukup, mengelola komplikasi penyakit, dan meningkatkan berat badan. Serta melakukan penilaian status gizi yang terperinci pada awal pengobatan dan selama pengobatan pasien tuberkulosis..

Actions (login required)

View Item