Welkriana, Putri Widelia and Farizal, Jon and Mulanarti, Mulanarti (2018) Identifikasi Kandungan Boraks pada Mie Basah di Pasar Tradisional Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 6 (1). pp. 58-61. ISSN 2338-7033
Text
Peer Review Identifikasi Kandungan Boraks Pada Mie Basah di Pasar Tradisional.pdf Download (70kB) |
|
Text
Similarity Identifikasi Kandungan Boraks Pada Mie Basah di Pasar Tradisional.pdf Download (448kB) |
|
Text
Artikel Identifikasi Kandungan Boraks Pada Mie Basah di Pasar Tradisional.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : Mi basah (mi basah mentah atau mi basah matang) merupakan salah satu jenis mi yang sudah dikenal luas dan menjadi makanan yang disukai masyarakat di Indonesia. Penggunaan boraks masih tinggi berdasarkaan data dari BPOM Bengkulu. Indonesia menempati urutan kedua setelah korea. Industri mi basah tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia dan kebanyakan diproduksi oleh industri rumah tangga, dan industri kecil atau menengah. Penggunaan boraks ini pada makanan karena asam borat dapat menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme,sehingga makanan yang telah ditambahkan boraks ini terlihat segar dan awet tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya boraks pada mi basah di Kota Bengkulu tahun 2017. Tujuan Penelitian: Untuk mengidentifikasi ada tidaknya borak spada mie basah yang di jual dipasar tradisional Kota Bengkulu Tahun 2017. Metode : Metode penelitian ini adalah uji kualitatif metode uji kertas kurkuma, sampel dalam penelitian ini adalah 33 mie basah yang dijual di pasar tradisional Kota Bengkulu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling.Hasil :Hasil penelitian dari 33 mie basah yang dijual dipasar tradisional Kota Bengkulu, ditemukan sebagian besar 22 (66,66%) mie basah yang mengandung boraks. Pada metode kurkuma, sampel yang positif mengandung boraks, dengan warna cokelat kemerahan atau merah bata. Ciri-ciri mie basah yang mengandung boraks yaitu teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus. Kesimpulan :Sebagian besar (66,66%) ditemukannya boraks pada mie basah yang dijual dipasar tradisional Kota Bengkulu. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi dari Dinkes kepada pedagang tentang bahayanya boraks, dan dapat meminimalisir penggunaan boraks oleh pedagang mie basah
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Boraks, Mie basah, Kualitatif |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan Analis Kesehatan > Teknologi Laboratorium Medik |
Depositing User: | Jon Farizal |
Date Deposited: | 17 Jun 2021 03:51 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 00:57 |
URI: | http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/id/eprint/350 |
Actions (login required)
View Item |