Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja (Analisis SKAP Provinsi Bengkulu 2019)

Simanjuntak, Betty Yosephin and Suryani, Desri and Meriwati, Meriwati and Supardi, Agus and Riastuti, Frensi (2021) Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja (Analisis SKAP Provinsi Bengkulu 2019). Jurnal Kesehata Vokasional, 6 (4). pp. 226-232. ISSN 2599-3275

[img] Text
Artikel Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja (Analisis SKAP Provinsi Bengkulu 2019).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (594kB) | Request a copy
[img] Text
Similirity Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Peer Review Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja.pdf

Download (744kB)
[img] Text
Koresponding_Hubungan Faktor Internal dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja.pdf

Download (634kB)
Official URL: https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo/article/view/65849...

Abstract

Latar Belakang: Perilaku seksual berisiko pada remaja semakin mengkhawatirkan, biasanya diawali dengan meraba, berpegang tangan hingga berciuman. Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku seksual ini baik internal maupun eksternal.Tujuan: Menganalisis faktor internal yang berkaitan dengan perilaku seksual berisiko remaja di Provinsi Bengkulu. Metode: Penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross‑sectional pada 301 keluarga yang memiliki remaja berusia 10—24 tahun di wilayah Provinsi Bengkulu. Analisis data dilakukan secara deskriptif (univariat) dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Perilaku seksual berisiko pada remaja diawali dengan adanya perilaku berpegangan tangan (83,4%), berpelukan (34,2%), ciuman bibir (15,6%), dan meraba/merangsang (3,3%), sebagian besar berusia 15—19 tahun dengan tingkat pendidikan SLTA, serta mayoritas tinggal di pedesaan. Faktor risiko umur berpengaruh terhadap perilaku berpegangan tangan (p=0,018), berpelukan (p<0,001) dan ciuman bibir (p<0,001). Jenis kelamin berpengaruh terhadap perilaku berpelukan (p<0,001), ciuman bibir (p=0,010) dan meraba atau merangsang (p=0,008). Pendidikan berpengaruh terhadap perilaku berpegangan tangan (p<0,001) dan ciuman bibir (p=0,010), sedangkan faktor risiko tempat tinggal diketahui berpengaruh terhadap perilaku ciuman bibir (p=0,030). Kesimpulan: Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan serta tempat tinggal menjadi faktor risiko terjadinya perilaku seksual remaja khususnya berpegangan tangan, berciuman, berpelukan, dan meraba/merangsang. Oleh karena itu, perlu dikembangkan media informasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan faktor risiko perilaku seksual kepada remaja.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Faktor Internal; Perilaku Seksual Berisiko; Remaja
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Gizi > D4 Gizi
Depositing User: Mrs Betty Yosephin Simanjuntak
Date Deposited: 04 Jan 2022 04:34
Last Modified: 10 Dec 2024 02:27
URI: http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/id/eprint/664

Actions (login required)

View Item View Item