Identifikasi Bakteri Salmonella Sp pada Telur Ayam Kampung yang dijual di Pasar Panorama Kota Bengkulu

OKTARIZA, DWI GITA and Welkriana, Putri Widelia and Febriyanto, Tedy (2024) Identifikasi Bakteri Salmonella Sp pada Telur Ayam Kampung yang dijual di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Text KTI DWI GITA OKTARIZA -3.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Latar Belakang: Telur merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein hewani yang cenderung mudah untuk diolah sebagai bahan makanan dan dapat dikonsumsi oleh semua masyarakat. Menurut Khoirunisa (2019) dalam penelitiannya menyatakan bahwa di dalam telur ayam kampung terdapat beberapa cemaran bakteri yaitu Salmonella sp 252 koloni/g, Enterobactericeae 102 koloni/g, dan bakkteri coliform adalah 502 koloni/g yang menyebabkan terjadinya infeksi pada manusia berupa diare dan gastroenteritis. Telur ayam kampung seringkali di konsumsi secara mentah untuk tujuan pengobatan dan dipercaya meningkatkan stamina juga vitalitas dalam tubuh tanpa mengetahui adanya kontaminasi yang terdapat di dalam telur. Tujuan: Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan penelitian ini adalah untuk diketahui adanya Salmonella sp pada telur ayam yang dijual di Pasar Panorama Kota Bengkulu 2024. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan analisis data Kualitatif Deskriptif, dengan Uji kultur Salmonella menggunakan media SCB. Dua puluh sampel yang diidentifikasi dengan teknik pengambilan Purposive Sampling, yaitu suatu teknik dengan kriteria yaitu telur sedikit retak,dan cangkang masih terdapat kotoran ayam. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua puluh sampel tersebut dinyatakan negatif Salmonella Sp. Kesimpulan: Dengan demikian tidak terdapat kandungan Salmonella Sp. pada telur ayam yang dijual di Pasar Panorama Kota Bengkulu dinyatakan bebas Salmonella Sp. Saran: Berdasarkan penelitian yang dilakukan Imma Fatayati (2023) menyatakan bahwa disarankan untuk tidak menyimpan dan menggunakan telur lebih dari 15 hari dan lebih memperhatikan kualitas telur dari segi kebersihan kulit dan rak penyimpanan telur ayam (Fatayati et al., 2023).

Actions (login required)

View Item