Uji Toksisitas Praklinik Akut Oral Ekstrak Etanol Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) terhadap Perilaku Tikus Putih Wistar

SAPITRI, SAPITRI and Muslim, Zamharira and Khasanah, Heti Rais (2024) Uji Toksisitas Praklinik Akut Oral Ekstrak Etanol Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) terhadap Perilaku Tikus Putih Wistar. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Text KTI SAPITRI (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Daun pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius) merupakan tumbuhan semak abadi dari semenanjung Yucatan Meksiko, tetapi sekarang sudah banyak di jumpai di Indonesia sebagai sayuran yang dikonsumsi sehari hari. Tanaman daun pepaya jepang digunakan sebagai obat tradisional dengan memanfaatkan bagian tanaman, antara lain daun dan batang. Daun pepaya jepang memiliki kandungan senyawa kimia yaitu, tannin, fitat, saponin, alkaloid, dan flavonoid. Kandungan senyawa yang paing tinggi pada daun pepaya jepang adalah flavonoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut pada pemberiaan dosis oral ekstrak etanol daun pepaya jepang pada dosis tunggal 24 jam terhadap perilaku, perubahan bobot badan pada atikus putih wistar. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperiment laboratorium dengan desain penelitian yaitu Posttest Only Control Group Design dan rancangan pengujian yang digunakan adalah Acute Toxic class Method terdiri dari P1(50 mg/kgBB), P2 (300 mg/kgBB), P3 (2000 mg/kgBB) ekstrak etanol daun pepaya jepang dan P4 (Kontrol Negatif NaCMC 1%). Hasil: Hasil menunjukan hewan uji pada dosis minimum (50 mg/kgBB) menunjukan kematian hewan uji sebayak 1 ekor tikus dan Dosis Maksimum (2000 mg/kgBB) menunjukan kematian hewan uji sebanyak 2 ekor tikus . Kesimpulan: Ekstrak etanol daun pepaya jepang mempengaruhi perameter toksik akut dan berada di kriteria toksik sedang. Saran: Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan daun pepaya jepang dengan membandingkan antara tikus jantan dan betina dan klasifikasi dosis yang lebih rendah dari peneliti sebelumya

Actions (login required)

View Item