Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.G P1A0 Dengan Nifas Fisiologis DI PMB “D” Wilayah Kerja Puskesmas Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021

Ratnasari, Melati Ayu and Febrina, Lydia and Puspita, Yenni and Susanti, Eva (2021) Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.G P1A0 Dengan Nifas Fisiologis DI PMB “D” Wilayah Kerja Puskesmas Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021. Diploma thesis, Poltekkes Bengkulu.

[img] Text
LTA MELATI AYUpdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (973kB)

Abstract

ABSTRAK : Luka perineum merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi masa nifas. Bentuk infeksi ini bervariasi dan bersifat lokal sampai terjadi sepsis dan kematian masa nifas. Salah satu faktor resiko terjadinya infeksi perineum adalah penyembuhan luka perineum yang lama. Penelitian bertujuan untuk mengukur pengaruh pemberian telur ayam broiler terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Penelitian menggunakan metode quasi experimental design dengan pendekatan control group. Dilakukan pada ibu nifas di Kecamatan Ingin Jaya mulai Juli – Nopember 2018. Sampel terdiri 15 ibu kelompok intervensi (mendapat pemberian telur broiler) dan 15 ibu kelompok kontrol. Pengumpulan data secara wawancara, recall 24 jam. Analisis menggunakan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang diberikan telur broiler lebih cepat proses penyembuhan pada luka perineum (p< 0,05) dengan rata-rata penyembuhan yaitu 5-6 hari. Ibu yang tidak diberikan telur mempunyai ratarata penyembuhan luka yaitu 10-12 hari pada ibu nifas. Kesimpulan, pemberian telur ayam broiler berpengaruh signifikan terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu-ibu nifas di Kecamatan Ingin Jaya. Disarankan, supaya ibu nifas dengan luka perineum untuk dapat mengkonsumsi telur rebus 2 butir per hari dalam upaya percepatan penyembuhan luka serta menghindari infeksi masa nifas. METODE : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan jenis Quasi Experimental. Sedangkan rancangan menggunakan pendekatan pretest posttest. Penelitian yang terdiri dari dua kelompok yang masing-masing subjek bersifat tidak acak. Penelitian dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas melalui intervensi pemberian telur ayam broiler di Kecamatan Ingin Jaya pada Bidan Praktek Mandiri (BPM) Mariana. Sampel merupakan ibu nifas pada daerah terpilih. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu nifas, yang dibagi kedalam dua kelompok. Kelompok intervensi yaitu ibu-ibu nifas dengan ruptur perineum yang diberikan telur rebus ayam broiler HASIL DAN PEMBAHASAN : Hasil penelitian tentang efektivitas konsumsi telur ayam broiler rebus terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di wilayah kerja Kecamatan Ingin Jaya pada Bidan Praktek Mandiri (BPM) Mariana, telah jahitan perineum membutuhkan waktu kurang dari atau dalam waktu 5 hari hanya 44,4%, dan tidak ditemukan ibu nifas yang membutuhkan waktu lebih dari 8 hari untuk kesembuhan luka jahitan perineum yang mengkonsumsi putih telur11 Protein atau zat putih telur merupakan bahan utama dalam pembentukan sel jaringan yang rusak dan disebut sebagai unsur atau zat pembangun, mengandung protein bermutu tinggi karena terdapat susunan asam amino esensial lengkap sehingga telur dijadikan patokan dalam menentukan mutu protein berbagai bahan pangan. 14 Pemberian putih telur yaitu dengan cara diberikan melalui proses perebusan. Putih telur yang digunakan peneliti ada telur ayam kampung karena kandungan protein pada telur ayam kampung ini lebih tinggi. 15 Putih telur ini aman dikonsumsi oleh ibu nifas yang memiliki luka jahitan perineum karena efek dari protein ini sangat membantu dalam pembentukan kembali sel jaringan yang rusak. Dalam telur rebus mengandung zat kolin yang mempunyai efek memperbaiki sel tubuh yang rusak sehingga jaringan baru dan sehat akan lebih mudah terbentuk menggantikan jaringan yang sudah aus. Karena itu protein disebut sebagai unsur atau zat pembangun. 7 Percepatan penyembuhan luka perineum dan peningkatan terhadap kadar hemoglobin menggunakan intervensi putih telur masih banyak belum dipahami oleh masyarakat secara luas. Hampir di seluruh wilayah Indonesia baik rural maupun urban, dapat ditemukan ibu nifas yang berpantang makanan. Tradisi berpantang makanan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas karena kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan selama masa penyembuhan luka perineum tidak tercukupi. Perawat atau bidan sebagi tenaga kesehatan pendidik, dituntut untuk mampu memberikan health education yang tepat kepada masyarakat, terutama untuk bisa menghindari tradisi berpantang makanan selama masa nifas. Selain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi selama masa nifas, juga dapat bermanfaat terhadap saat atau waktu penyembuhan luka perineum. Kata kunci: Ibu nifas, luka perineum, telur ayam broiler

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Kebidanan > D3 Kebidanan
Depositing User: Mrs Sari tiara ayu ramada
Date Deposited: 15 Jul 2024 07:20
Last Modified: 10 Dec 2024 01:01
URI: http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/id/eprint/3234

Actions (login required)

View Item View Item